Halaman

    Social Items

Search and Buy other Templates on IDNTHEME

Jia Cui Ling, ialah seorang gadis yang tinggal di Nanshan, sebuah desa di kota Shenzhen, Tiongkok. Ia amat baik serta murah hati. tiap tahun akan adanya bencana alam merusak kota itu. walau hasil panen tak bagus, ia senantiasa membagikan makanan kepada mereka yang membutuhkan.

Hari itu, ketika Jia Cui Ling sedang memasak, seketika terdengar suara yang mengagetkan. Dengan perlahan ia membuka pintu, ia cuma menatap seorang pengemis tua sedang berbaring di depan pintu. Wajah pengemis itu pucat serta mulutnya bergetar, ia terlihat amat kelaparan. Jia Cui Ling pun dengan cepat masuk ke dalam rumah serta mengambilnya semangkuk bubur buat diberikan kepada pengemis tua itu.

Setelah pengemis tua mulai kenyang, ia pun terus berterima kasih kepada Jia Cui Ling. Jia Cui Ling membalas:
"Tidak butuh berterima kasih, saya juga tak dapat melihatmu meninggal kelaparan. Tahun ini, hidup benar-benar tak mudah".

Pengemis tua itu duduk perlahan-lahan serta Jia Cui Ling membagikan dua buah roti kukus kepadanya buat dibawa. setelah itu Jia Cui Ling pun masuk ke rumah, ia menatap hitungan roti yang tersisa serta menghela napas Setelah itu ia masuk serta memanggil partisipan keluarganya buat makan Padahal diri sendiri belum makan serta kelaparan. Ia lanjut pergi ke luar desa buat mencari sayuran liar lainnya yang boleh diambil.

Sebenarnya, sayuran yang ada di luar desa itu tak sedikit, tapi tidak boleh diambil serta dibawa ke rumah. Jia Cui Ling sudah mencari kemana-mana, juga tidak bisa menemukan. Ia terus berjalan hingga sampai di satu hutan, ia pun berhenti dan siap-siap kembali pulang.
Tapi kemudian ia melihat seekor kelinci di pinggir hutan tu, ia berpikir, bila menangkap kelinci.Maka anak-anak di rumah bisa makan daging. Ia pun berusaha mengejar si kelinci.


Ia terus mengejar, tetapi tak berhasil. Kelinci itu seperti memiliki kekuatan. Ketika Jia Cui Ling menambah kecepatan, kelinci itu juga akan menambah kecepatan. Hingga sampailah di satu danau besar.
Jia Cui Ling melihat ada seorang pengemis tua yang tadi ia jumpai di depan rumahnya. Pengemis tua itu tersenyum. Jia Cui Ling bertanya: "Kenapa kamu ada disini?"
Pengemis tua itu tidak menjawab, seketika awan dan kabut menutupi pengemis tua itu dan ia berubah menjadi seekor naga. Naga ini besarnya 30 kali lebih besar dari tubuh manusia. Jia Cui Ling pun ketakutan.

Wajahnya pucat, dalam hati ia berpikir bahwa ia mungkin akan mati.
Naga itu tiba-tiba berkata: "Orang baik tidak perlu takut, saya muncul di depanmu bukan untuk melukaimu. di depanmu bukan buat melukaimu. aku sesungguhnya telah disini serta berlatih sepanjang lebih dari 1000 tahun, tetapi aku masih belum dapat berubah menjadi seekor naga.

Aku tak tahu alasannya kenapa, hingga hari ini akhirnya aku pergi keluar jalan-jalan. aku mendengar orang bilang kamu ialah orang yang baik hati, bikin aku ingin bertemu denganmu. Ketika kamu menyelamatkanku dengan memberiku makan padahal kamu sendiri kelaparan, seketika aku tersadarkan. nyatanya selama ini yang bikin aku tak dapat berubah menjadi seekor naga ialah hatiku kurang baik sepertimu. aku menyuruh kelinci buat menuntunmu kesini, ialah buat memberitahumu jikalau aku amat berterima kasih kepadamu"

Ketika itu terjadi, awan menjadi gelap, adanya suara petir menyambar, serta naga itu terbang ke langit, makin lama makin tinggi. Hingga timbul horizon berwarna emas yang memisahkan bumi serta langit.

Naga itu kembali berkata: "Orang baik, tenanglah, kebaikanmu tak akan terlupakan. sehabis ini tak akan ada lagi angin serta hujan yang tak terkendali. tak akan ada lagi kekeringan serta bencana alam, aku jamin cuaca akan membaik. " sehabis selesai berbicara, naga itu pun hilang Jia Cui Ling pun buru-buru pulang, baru masuk ke rumah, seketika hujan datang, tanah yang kering menjadi basah, hatinya pun perlahan merasa lega serta tenang.

Sejak saat itu, panen makin membaik, terutama bagi keluarga Jia Cui Ling, keluarganya makin lama makin kaya. Kebaikan hati Jia Cui Ling menjadi contoh bagi seluruh masyarakat di desa itu, diantaranya anak cucunya serta juga luar pedesaan.

Nah, lewat kisah ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kebaikan akan membawa berkah bagi siapa saja yang memilikinya. Setuju?

Kisah Inspiratif : Kebaikan Seorang Gadis Memberi Makan Pengemis


Jia Cui Ling, ialah seorang gadis yang tinggal di Nanshan, sebuah desa di kota Shenzhen, Tiongkok. Ia amat baik serta murah hati. tiap tahun akan adanya bencana alam merusak kota itu. walau hasil panen tak bagus, ia senantiasa membagikan makanan kepada mereka yang membutuhkan.

Hari itu, ketika Jia Cui Ling sedang memasak, seketika terdengar suara yang mengagetkan. Dengan perlahan ia membuka pintu, ia cuma menatap seorang pengemis tua sedang berbaring di depan pintu. Wajah pengemis itu pucat serta mulutnya bergetar, ia terlihat amat kelaparan. Jia Cui Ling pun dengan cepat masuk ke dalam rumah serta mengambilnya semangkuk bubur buat diberikan kepada pengemis tua itu.

Setelah pengemis tua mulai kenyang, ia pun terus berterima kasih kepada Jia Cui Ling. Jia Cui Ling membalas:
"Tidak butuh berterima kasih, saya juga tak dapat melihatmu meninggal kelaparan. Tahun ini, hidup benar-benar tak mudah".

Pengemis tua itu duduk perlahan-lahan serta Jia Cui Ling membagikan dua buah roti kukus kepadanya buat dibawa. setelah itu Jia Cui Ling pun masuk ke rumah, ia menatap hitungan roti yang tersisa serta menghela napas Setelah itu ia masuk serta memanggil partisipan keluarganya buat makan Padahal diri sendiri belum makan serta kelaparan. Ia lanjut pergi ke luar desa buat mencari sayuran liar lainnya yang boleh diambil.

Sebenarnya, sayuran yang ada di luar desa itu tak sedikit, tapi tidak boleh diambil serta dibawa ke rumah. Jia Cui Ling sudah mencari kemana-mana, juga tidak bisa menemukan. Ia terus berjalan hingga sampai di satu hutan, ia pun berhenti dan siap-siap kembali pulang.
Tapi kemudian ia melihat seekor kelinci di pinggir hutan tu, ia berpikir, bila menangkap kelinci.Maka anak-anak di rumah bisa makan daging. Ia pun berusaha mengejar si kelinci.


Ia terus mengejar, tetapi tak berhasil. Kelinci itu seperti memiliki kekuatan. Ketika Jia Cui Ling menambah kecepatan, kelinci itu juga akan menambah kecepatan. Hingga sampailah di satu danau besar.
Jia Cui Ling melihat ada seorang pengemis tua yang tadi ia jumpai di depan rumahnya. Pengemis tua itu tersenyum. Jia Cui Ling bertanya: "Kenapa kamu ada disini?"
Pengemis tua itu tidak menjawab, seketika awan dan kabut menutupi pengemis tua itu dan ia berubah menjadi seekor naga. Naga ini besarnya 30 kali lebih besar dari tubuh manusia. Jia Cui Ling pun ketakutan.

Wajahnya pucat, dalam hati ia berpikir bahwa ia mungkin akan mati.
Naga itu tiba-tiba berkata: "Orang baik tidak perlu takut, saya muncul di depanmu bukan untuk melukaimu. di depanmu bukan buat melukaimu. aku sesungguhnya telah disini serta berlatih sepanjang lebih dari 1000 tahun, tetapi aku masih belum dapat berubah menjadi seekor naga.

Aku tak tahu alasannya kenapa, hingga hari ini akhirnya aku pergi keluar jalan-jalan. aku mendengar orang bilang kamu ialah orang yang baik hati, bikin aku ingin bertemu denganmu. Ketika kamu menyelamatkanku dengan memberiku makan padahal kamu sendiri kelaparan, seketika aku tersadarkan. nyatanya selama ini yang bikin aku tak dapat berubah menjadi seekor naga ialah hatiku kurang baik sepertimu. aku menyuruh kelinci buat menuntunmu kesini, ialah buat memberitahumu jikalau aku amat berterima kasih kepadamu"

Ketika itu terjadi, awan menjadi gelap, adanya suara petir menyambar, serta naga itu terbang ke langit, makin lama makin tinggi. Hingga timbul horizon berwarna emas yang memisahkan bumi serta langit.

Naga itu kembali berkata: "Orang baik, tenanglah, kebaikanmu tak akan terlupakan. sehabis ini tak akan ada lagi angin serta hujan yang tak terkendali. tak akan ada lagi kekeringan serta bencana alam, aku jamin cuaca akan membaik. " sehabis selesai berbicara, naga itu pun hilang Jia Cui Ling pun buru-buru pulang, baru masuk ke rumah, seketika hujan datang, tanah yang kering menjadi basah, hatinya pun perlahan merasa lega serta tenang.

Sejak saat itu, panen makin membaik, terutama bagi keluarga Jia Cui Ling, keluarganya makin lama makin kaya. Kebaikan hati Jia Cui Ling menjadi contoh bagi seluruh masyarakat di desa itu, diantaranya anak cucunya serta juga luar pedesaan.

Nah, lewat kisah ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kebaikan akan membawa berkah bagi siapa saja yang memilikinya. Setuju?
Load Comments

Subscribe Our Newsletter