Halaman

    Social Items

Search and Buy other Templates on IDNTHEME



Alin (28) wanita hamil tua yang telantar di ruang penyimpanan keranda jenazah di Kota Kediri kabur lagi dari rumahnya

Petugas Satpol PP Kota Kediri menemukan Alin di pinggir jalan selatan SPBU Semampir.

"Kemarin kami sudah serahkan kepada keluarganya. Namun sorenya kami dapat laporan Alin ada di pinggir jalan selatan SPBU Semampir," ungkap Nur Khamid kepada Surya, Jumat (6/10/2017).

Dijelaskan Nur Khamid, kaburnya Alin diduga orangtuanya lengah atau memang sudah tidak peduli lagi dengan keluarganya. Masalahnya Alin menderita gangguan kejiwaan.

Untuk mengantisipasi Alin kabur lagi dari rumahnya, petugas kemudian menyerahkan Alin ke rumah Kades Ngebrak Saeroji. Diharapkan setelah diserahkan lewat kades mendapatkan pengawasan dan pembinaan.

"Mudah-mudahan perangkat desa memberikan pembinaan," tambahnya.

Kaburnya Alin dari rumahnya karena perempuan itu menderita gangguan kejiwaan. Ada kemungkinan keluarganya lengah saat mengawasi Alin.

Alin meninggalkan rumahnya dengan berjalan kaki menyusuri pinggir jalan raya.

Jarak lokasi ditemukannya Alin yang kedua kalinya dari rumahnya sekitar 12 KM.

Sebelumnya, ibunda Alin Ny Sri Jumai mengaku anaknya kabur dari rumah saat diajak belanja ke toko. Namun tiba-tiba Alin sudah terpisah dan tidak pulang selama seminggu. Orangtuanya mengakui anaknya menderita gangguan kejiwaan.

Sementara kehamilannya setelah menikah dengan seorang pria, nelayan asal Banyuwangi.

Namun suami Alin kabur tidak membawa dia dalam keadaan hamil sehabis mengenaliistrinya memiliki riwayat permasalahan jiwa

Suaminya pamit pergi bekerja menjadi nelayan di Banyuwangi, namun sampai kini tidakpernah kembali lagi.

Setelah Tidur di Keranda MayAt, Wanita Muda Hamil 8 Bulan Lakukan 'Ritual' Jalan 12 Km.




Alin (28) wanita hamil tua yang telantar di ruang penyimpanan keranda jenazah di Kota Kediri kabur lagi dari rumahnya

Petugas Satpol PP Kota Kediri menemukan Alin di pinggir jalan selatan SPBU Semampir.

"Kemarin kami sudah serahkan kepada keluarganya. Namun sorenya kami dapat laporan Alin ada di pinggir jalan selatan SPBU Semampir," ungkap Nur Khamid kepada Surya, Jumat (6/10/2017).

Dijelaskan Nur Khamid, kaburnya Alin diduga orangtuanya lengah atau memang sudah tidak peduli lagi dengan keluarganya. Masalahnya Alin menderita gangguan kejiwaan.

Untuk mengantisipasi Alin kabur lagi dari rumahnya, petugas kemudian menyerahkan Alin ke rumah Kades Ngebrak Saeroji. Diharapkan setelah diserahkan lewat kades mendapatkan pengawasan dan pembinaan.

"Mudah-mudahan perangkat desa memberikan pembinaan," tambahnya.

Kaburnya Alin dari rumahnya karena perempuan itu menderita gangguan kejiwaan. Ada kemungkinan keluarganya lengah saat mengawasi Alin.

Alin meninggalkan rumahnya dengan berjalan kaki menyusuri pinggir jalan raya.

Jarak lokasi ditemukannya Alin yang kedua kalinya dari rumahnya sekitar 12 KM.

Sebelumnya, ibunda Alin Ny Sri Jumai mengaku anaknya kabur dari rumah saat diajak belanja ke toko. Namun tiba-tiba Alin sudah terpisah dan tidak pulang selama seminggu. Orangtuanya mengakui anaknya menderita gangguan kejiwaan.

Sementara kehamilannya setelah menikah dengan seorang pria, nelayan asal Banyuwangi.

Namun suami Alin kabur tidak membawa dia dalam keadaan hamil sehabis mengenaliistrinya memiliki riwayat permasalahan jiwa

Suaminya pamit pergi bekerja menjadi nelayan di Banyuwangi, namun sampai kini tidakpernah kembali lagi.
Load Comments

Subscribe Our Newsletter